Suksesi Nasional, Ponorogo – Sakit akibat polio memang lumrah menyerang terhadap anak-anak. Hal tersebut, saat ini sebagian Pemerintah Daerah sudah dalam batas amat rendah dalam penanganan.
Polio sendiriri jika sekali muncul kasus, maka bakal menjadi kejadian luar biasa (KLB). Dengan hal ini Dinas Kesehatan Ponorogo tidak ingin mengambil risiko, sehingga berencana memberikan antibodi kepada 80.206 anak usia 0-7 tahun dengan vaksin oral polio vaccine type 2 (nOPV2).
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Ponorogo, Dyah Ayu Puspitaningarti saat memimpin rakor pelaksanaan pekan imunisasi nasional (PIN) PIN bersama perwakilan ormas dari Fatayat, Muslimat, Aisyiyah dan TP-PKK di Aula Dinkes Ponorogo, Selasa (9/1/2024).
‘’Kami berharap tingkat partisipasinya lebih dari 90 persen. Vaksin ini penting untuk membentuk imunitas kepada anak-anak agar tidak terjangkit penyakit yang dapat menyebabkan kelumpuhan karena menyerang otot syaraf,’’ kata Dyah Ayu Puspitaningarti.
Dyah menyebutkan, bahwa PIN polio akan dilakukan dua tahap. Tahap pertama mulai 15 Januari 2024 dan tahap kedua mulai 19 Februari 2024. Kasus polio kali terakhir ditemukan pada akhir 2023 di Pamekasan, Jawa Timur dan di Klaten, Jawa Tengah. Polio adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang menular. Paparan virus ini memicu cedera saraf yang berisiko menyebabkan kelumpuhan, kesulitan bernapas, hingga kematian.
’’Meskipun penyakit ini sangat rentan dialami oleh anak-anak, bukan berarti orang dewasa tidak berisiko terpapar polio. Melakukan pencegahan adalah langkah tepat dan efektif untuk menghindari paparan virus polio,’’ terangnya. (Gun)