Suksesi Nasional, Nganjuk – Bertempat di ruang rapat Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nganjuk, 200 kader kebersihan desa dan kelurahan mendapat Sosialisasi pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) dan peningkatan kepedulian pada lingkup rumah tangga masyarakat di Nganjuk, selasa dan Rabu (1&2/8/2023).
Kadis LH Nganjuk, Subani menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan agar kader mampu menjadi pionir lingkungan hidup di wilayahnya. Karena masalah persampahan terutama mengarah pada sampah rumah tangga.

Masih menurut Subani bahwa secara umum kebersihan merupakan kepentingan internasional maupun nasional. Dan ini merupakan tanggung jawab dinas dan masyarakat bersama sama. Dari dinas Lingkungan hidup tidak henti hentinya bergerak cepat. Selalu secara mobilisasi persampahan liar dibersihkan bersama masyarakat.
Pencemaran sampah liar terbanyak adalah masyarakat membuang sampah di sungai. Lalu membuang sampah di pinggir jalan. Kemudian penggunaan tempat sampat tidak berpenutup seperti bekas keranjang buah dsb.
Dengan sosialisasi ini di harapkan kader mampu mempengaruhi dan mengajak masyarakat lingkungannya untuk melakukan ” sampahku tanggung jawabku” dan membuang sampah pada tempatnya.
” Tentang pencemaran lingkungan ini di Nganjuk sebenarnya sudah ada perda yang mengatur. Yaitu perda no 1 th 2015. Dimana pelanggar Perda bisa di kenakan kurungan penjara selama 3 bulan atau denda maksimal Rp 50 juta” jelasnya.
“Dalam hal ini desa bisa juga berperan dengan membuat perdes tentang pelanggaran dan sangsi bagi yang melakukan pencemaran lingkungan. Hal ini bisa di lakukan melalui musyawarah. Dan sangsi yang diberikan atas keputusan bersama dan ada berita acaranya. Dengan semua ikut berperan maka segera bisa menciptakan Nganjuk hijau dan bersih”
” Perlu di ketahui bahwa sampah di Nganjuk ini mencapai 50 ton hingga 70 ton/ hari. Kesadaran dan keikut sertaan masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya akan membuat masalah persampahan ini segera bisa teratasi, Dan Nganjuk menjadi asri.
Dinas LH sendiri akan fokus melakukan pembenahan pada TPA yang ada di Nganjuk. Dengan demikian keinginan membawa Adipura ke Nganjuk bisa tercapai” pungkas Subani, Kadis LH Nganjuk.
Sosialisasi ditutup dengan pantun: Burung pipit terbang tinggi, Terbang jauh menembus angkasa. Nganjuk bangkit penuh inovasi, Bergerak bersama DLH bisa. (rmb)