Beranda Blitar

Kampanye di Kampung Telok Lemak Tretan Dibik, Santoso : Blitar Kota Proklamator, Bukan Kota Koruptor

Suksesi Nasional, Blitar – Sebulan menjelang berakhirnya masa kampanye, benar-benar dimanfaatkan oleh calon walikota Blitar nomer urut 2 Santoso. Paslon Satrio Keren ini terus melakukan pendekatan kepada masyarakat melalui konsep kampanye dialogis.

Bahkan di beberapa kampanye terakhir, Santoso selalu didampingi para petinggi partai koalisi. Mereka selalu setia menemani calon walikota yang digadang gadang akan memenangkan Pilkada Kota Blitar pada 9 Desember mendatang.

Seperti halnya kampanye yang digelar pada Jum’at (30/10/2020) malam di Jalan Rinjani Kota Blitar, Santoso ditemani beberapa anggota dewan diantaranya Johan Marihot, Yudi Meira dan Aris Dedi Arman. Mereka pun kompak mengeksekusi langsung permintaan warga “Kampung telok lemak tretan dibik” yang hadir antusias malam itu.

Dikesempatan tersebut, Santoso menuturkan awal program sekolah gratis di Kota Blitar. Saat itu dirinya masih menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan. Santoso mengatakan bahwa ia adalah salah satu konseptor program sekolah gratis tersebut.

Baca Juga :  NasDem Kota Blitar Tegak Lurus Kawal Deklarasi ARB Capres 2024

“Pada saat itu saya merasakan cukup besarnya biaya sekolah. Bagaimana jika seorang kepala keluarga punya 3 orang anak. Ada yang di SMA, SMP, SD, tentu sangat berat. Kemudian saya punya pemikiran bagaimana agar sekolah bisa gratis. Kalau saya dibilang nyontoh, kan lucu. Lha saya termasuk yang membuat konsepnya”, ucapnya.

Pada kesempatan itu Santoso juga mengupas banyak hal, diantaranya korupsi dan politik uang. Menurutnya, seluruh masyarakat Blitar harus menjaga Bumi Sang Proklamator, Bung Karno. Blitar adalah dapurnya nasionalisme, Marwah inilah yang harus kita jaga bersama”, kata Santoso.

“Blitar dikenal dengan Kota proklamator, tempat disemayamkannya Presiden RI yang pertama. Marwah inilah yang harus kita jaga bersama, jangan sampai tercoreng oleh perbuatan tercela. Blitar itu kota proklamator, bukan kota koruptor”, terangnya.

Baca Juga :  Tim Gugus Tugas Covid -19 Kademangan Pantau Wisata Kampung Coklat
FOTO ISTIMEWA = Calon Wali Kota Blitar Santoso Gelar Kampanye di Kampung Telok Lèmak Tretan Dibik

Masih kata Santoso, setiap penyelenggara negara wajib melaporkan harta kekayaannya kepada KPK. Melaporkan harta kekayaannya pada saat pertama kali menjabat, mutasi, promosi dan pensiun.

Semua bisa dihitung, berapa kekayaannya saat sebelum menjabat, selama dan sesudah menjabat. Di akhirat pun harta kita akan ditanya dari mana asalnya. Semua perbuatan kita juga akan dipertanggungjawabkan.

Sementara itu, seorang warga Jalan Rinjani dalam kesempatan tanya jawab menuturkan, bahwa ia bersama warga ingin mendapatkan bantuan benih ikan.

Keinginan itupun langsung disanggupi oleh Aris Dedi Rahman, anggota dewan dari PDIP. Tak kalah dengan rekannya, Yudi Meira juga sanggup menyediakan bibit ikan apapun yang diinginkan warga Rinjani.

Baca Juga :  Politisi PDIP Carolina Agatta : Milenial Harus Paham Ideologi Pancasila

Seorang warga lain bernama Noviana alamat Jalan Kelud sempat menarik perhatian hadirin, termasuk awak media. Beberapa kali penjual Tahu lontong tersebut berteriak “Aku ponakan e Samanhudi, aku pilih Santoso”. Teriakan Novi inipun disambut tepuk tangan hadirin.

Novi pun berharap agar nantinya pedagang kaki lima (PKL) mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kota Blitar.

“Kedepannya saya berharap kepada Pak Santoso agar PKL mendapatkan bantuan. Dulu waktu Pak Samanhudi tidak pernah dibantu permodalan, bantuan rombong (gerobak) juga tidak ada.

Pak Samanhudi mementingkan diri sendiri, saya ponakannya saja tidak diperhatikan, apalagi orang lain. Kalau Pak Santoso, saya dapat bantuan, ada pembinaan juga. Semoga pencalonan Pak Santoso lancar dan menang”, pungkas Novi. (ek)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini