Suksesi Nasional, Blitar – Kampanye dialogis pasangan calon (Paslon) nomor urut 2 Santoso – Tjutjuk Sunario (Satrio) rupanya menjadi hal yang menarik perhatian warga Kota Blitar. Terbukti disetiap kegiatan kampanyenya selalu dipenuhi warga, messkipun hanya boleh dihadiri oleh 50 undangan.
Seperti saat pasangan Satrio Keren ini berkampanye di wilayah Kelurahan Turi pada Kamis malam (5/11/2020).
Pada kesempatan itu, calon wakil walikota Blitar Tjutjuk Sunario tidak menyia-nyiakan waktu yang diberikan kepadanya. Mantan anggota legislatif Jawa Timur dua periode ini memaparkan secara gamblang program 50 sampai 100 juta per RT per tahun.
“Kebetulan saya dibagian anggaran waktu di DPRD Jawa Timur dulu. Jadi saya paham benar mengenai anggaran. Seberapa besar postur anggarannya, apakah memberatkan APBD atau tidak ketika Pemda ada usulan”, terang Tjutjuk.
“Bantuan 50 sampai 100 juta per RT per tahun saya pastikan tidak akan membebani pekerjaan RT. Jadi tidak ada yang perlu ditakutkan. Ada pendampingan, ada Juklak Juknisnya. Bantuan ini tujuannya agar bisa menyentuh masyarakat secara keseluruhan. RT hanya mengusulkan apa yang menjadi kebutuhan warganya”, paparnya.
Sahrul Alim Ketua DPC PDIP Kota Blitar yang selalu mengawal pasangan Satrio di berbagai kegiatan kampanye menyampaikan, bantuan 50 sampai 100 juta per RT per tahun sangat bisa diwujudkan. Menurutnya, APBD Kota Blitar yang hampir 1 triliun serta PAD sekitar 180 milyar, sangat memungkinkan program tersebut terealisasi.
“Dulu, pengadaan sepeda untuk siswa SMP sekitar 20 milyar bisa. Nah, kalau hanya sekitar 35 milyar untuk seluruh RT di Kota Blitar tentu juga bisa dan tidak menggangu pos-pos yang lain”, tandasnya.
Seorang warga bernama Lilik Rahmawati alamat Jalan Sukun Kelurahan Turi yang sekaligus tuan rumah di acara tersebut mengatakan alasannya mengapa ia mendukung Santoso.
“Saya melihat visi misinya itu bagus. Saya mencermati visi misi pasangan Satrio kemudian saya tertarik. Saya terfokus dengan apa yang ada di hati saya dan saya merasa cocok, terutama untuk warga sekitar saya. Lewat visi misinya yang 50 juta sampai 100 juta per RT per tahun, saya yakin bisa membantu masyarakat Kota Blitar”, ucap Lilik.
Di kesempatan yang sama, warga bernama Imam Supeno yang lebih dikenal dengan Imam G, alamat RT 3 RW 4 Kelurahan Turi mengungkapkan alasannya mengapa dirinya memilih Santoso. Ia berkeinginan agar Kota Blitar ada perubahan.
“Saya ingin Kota Blitar ada perubahan. Kami tidak ingin Kota Blitar dipimpin orang yang Otoriter, yang mementingkan golongannya saja. Berbeda dengan Pak Santoso, beliau orangnya baik, religius.
Seorang birokrasi, tahu bagaimana caranya menata perekonomian Kota Blitar agar lebih baik”, pungkasnya. (ek)