Suksesi Nasional, Surabaya – Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto bersama Pejabat Utama (PJU) menggelar silaturahmi dengan Serikat Buruh Jawa Timur di selasar Gedung Patuh Mapolda Jatim Rabu (10/11/2022).
Sebanyak 23 pimpinan serikat pekerja atau serikat buruh Se-Jawa Timur, silaturahmi dengan Kapolda Jatim guna menampung ide-ide kebangsaan dari para pimpinan serikat buruh dan berbagai persoalan bangsa, khususnya permasalahan keternagakerjaan dan kesejahteraan buruh di Jawa Timur.
Selain itu, dalam silaturahmi ini juga membahas dan mencari solusi terkait persoalan yang dihadapi para serikat buruh di Jawa Timur, atas kebijakan yang sudah diambil oleh pemerintah.
Perlunya dukungan, sinergitas dan kerjasama antara Polri, Serikat pekerja atau buruh serta pemerintahan untuk menjaga stabilitas perekonomian dan harkamtibmas di Jawa Timur yang kondusif.
Dalam kesempatan ini, Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto menyampaikan tentang masalah potensi adanya pertumbuhan ekonomi ditahun depan yang kemungkinan tidak menguntungkan.
“Bapak Presiden itu mengingatkan kita berkali-kali, tentang masalah potensi adanya pertumbuhan ekonomi ditahun depan yang mungkin tidak menguntungkan, atau tingkat inflasi yang juga terjadi diberbagai negara, bahkan negara maju yang juga terdampak karena itu, ” jelasnya Kapolda Jatim.
“Nah ini makanya saya ingin bersilaturahim juga sambil menyampaikan pesan-pesan tentunya dengan pakar yang bisa menyampaikan tentang masalah situasi ekonomi global termasuk nasional dan lokal,” ujarnya.
Lebih lanjut, Irjen Toni menjelaskan, persoalan-persoalan ini pada akhirnya juga tentu akan berdampak sampai kepada kita semua, satu sisi mungkin dalam sisi pertumbuhan ekonomi yang tentunya diharapkan bisa mensejahterakan seluruh warga masyarakat termasuk cita-cita semua para pekerja.
“Kami juga berharap dengan silaturahim ini kita bersama-sama, kita juga membangkitkan semangat untuk bersama menjaga kondusifitas kamtibmas kita,” lanjutnya.
“Roda ekonomi tidak akan berjalan kalo tidak aman, ada persoalan-persoalan yang terus muncul, ada kriminalitas yang terus terjadi, pertumbuhan ekonomi akan terhambat. Orang akan mikir, para pengusaha atau sebaliknya pekerja ingin mencapai sesuatu dengan cepat, dengan mudah, sementara ada hal-hal lain yang harus dipertimbangkan dan dipikirkan oleh para pejabat untuk mengambil suatu kebijakan agar ada keseimbangan,” tuturnya.
Dia menjelaskan, bahwa kebijakan ini pada akhirnya bisa menyeimbangkan antara harapan kita, para pekerja, pengusaha, para petugas keamanan, para pejabat pengambil kebijakan sehingga semuanya bisa berjalan dengan baik.
“Perlu keseimbangan disini dan perlu juga saling memahami, sehingga ada suatu solusi yang nanti bisa dicarikan pada persoalan yang tidak diharapkan dengan isu kamtibmas,” tandasnya.
“Kami juga perlu dukungan dari bapak ibu dan rekan-rekan dalam menjaga tugas-tugas kami selaku pemelihara kemanan ketertiban masyarakat, tentunya dengan kolaborasi ini kita bisa bersama-sama membangun Jawa Timur lebih naju dalam tataran ekonomi yang lebih baik,” pungkasnya. (rus)