Suksesi Nasional, Sidoarjo – Teka teki pembunuhan Irene Siska Windyastuti (43), janda warga Perumahan Alam Juanda Blok BB-10, Desa Pepe, Kecamatan Sedati, Sidoarjo awal Juli 2020 lalu, akhirnya terkuak. Pelaku tak lain adalah Bayu Adi Irawan (30), brondong dari manajer perusahaan susu instan Frisian Flag.
“Anggota Satuan Reskrim Polresta Sidoarjo berhasil membekuk pelaku pembunuhan korban di Sedati. Dia termasuk orang dekat korban,” ujar Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji, Rabu (12/8/2020). Sumardji menambahkan, pelaku adalah orang dekat korban yakni kekasih korban. “Pelaku memang sudah diamankan, tapi sekarang masih menjalani pemeriksaan,” ungkapnya didampingi Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo, AKP Ambuka Yudha Hardi Putra.
Perwira yang juga manajer Bhayangkara FC ini, menjelaskan, terungkapnya kasus dugaan pembunuhan ini bermula saat petugas kepolisian memperoleh hasil otopsi atas kematian korban. Isinya, paru-paru korban membengkak dan ada bekas jeratan di leher korban.
Selain itu, mobil Honda HRV milik korban tidak ada di rumahnya. “Nah, dari situ petugas akhirnya melakukan pendalaman dan penyelidikan hingga mendapat petunjuk adanya pelaku pembunuhan orang dekat korban itu,” tegasnya.
Beberapa pekan melaksanakan penelusuran, petugas mendapati lokasi persembunyian pelaku di Surabaya hingga pelaku pembunuhan itu diringkus.
Dalam pemeriksaan, pelaku mengaku nekat menghabisi nyawa Irene Siska karena sakit hati dan cemburu setelah mencium bau sperma di rumah pacarnya.
Saat kejadian, sekitar pukul 21.00 WIB, Bayu datang ke rumah Irine. Dia sempat kaget karena ketika datang ada dua pria keluar dari rumah Irine. Meski cemburu, emosinya berhasil diredam.
Bayu dan Irine kemudian makan bersama di rumah, dilanjut minum-minuman keras berdua. “Minum red label,” ujar Bayu saat ditanya penyidik.
Usai pesta miras, mereka pun berhubungan layaknya suami istri. Pagi hari setelah bangun tidur, Irine masak dan sempat makan berdua di rumah kontrakan tersebut.
Sekira pukul 09.00 WIB keduanya kembali menenggak miras di ruang tamu rumah tersebut sambil tiduran. Saat itulah Bayu mencium bau seperti sperma di sofa rumah Irine.
Bayu marah-marah, kemudian terjadi cekcok mulut di antara mereka. “Pelaku kemudian mendorong korban hingga jatuh ke lantai ruang tamu. Lalu korban dibekap dengan tangan pelaku hingga tak bisa bernafas,” ungkap Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Sumardji.
Melihat korban tak bernyawa, pelaku kemudian kabur. Dia membawa mobil Honda HRV bernopol L 1487 IU milik perempuan yang bekerja sebagai manager regional sebuah perusahaan swasta.
“Setelah melalui serangkaian pencarian dan penyelidikan, pelaku berhasil ditangkap saat berada di Surabaya. Pelaku tergolong licin dan lihai dalam persembunyiannya, dia tak gunakan HP dan selalu berpindah tempat secara cepat. “Pelaku ini sukanya main game online, jadi ditangkap saat main game online di Surabaya,” jelasnya.
Penemuan jasad Irene Siska (43), seorang Manajer Regional, di perusahaan Susu Frisian Flag pertama kali ditemukan oleh adik korban yang bernama Adi Wicaksono. Pasalnya, sebelum ditemukan tewas, korban tidak bisa dihubungi sama sekali selama 3 hari.
“Saya disuruh ngecek, kemudian Selasa malam tadi saya datang ke sini. Tapi mobilnya tidak ada di depan rumah. Saya kira sedang keluar, sehingga saya balik,” ujarnya.
Korban ditemukan tidak bernyawa di ruang tamu rumah blok BB No. 10 di Perumahan Alam Juanda, Desa Pepe, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (1/7/2020) siang sekitar pukul 10.30 WIB. Saat ditemukan kondisi jasad korban telah membengkak serta terdapat bercak darah disekitar lokasi. (SP/TRBC)