Beranda Headline

Ketua DPRD Jatim : Harus Evaluasi Dulu Kalau ada PSBB lagi

SURABAYA – Suksesinasional.Com –Pemerintah Provinsi Jawa Timur  (Pemprov Jatim) melalui Tim Gugus Tugas  berencana akan memberlakukan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB ). Hal ini  dilakukan setelah melihat semakin banyak dan meningkatnya pasien Covid-19 di Jatim terutama di tiga daerah yaitu Kota Surabaya , Sidoarjo dan Kabupaten Gresik. Setelah PSBB ditiadakan, permasalahan baru mulai muncul, bahkan beberapa Rumah Sakit  mengalami overload untuk penanganan pasien Covid-19 .

Ketua DPRD  Jatim  Dr.H.Kusnadi ,SH menuturkan , kita perlu evaluasi dulu dan harus sungguh-sungguh Pemerintah kota Surabaya mengendalikan covid 19. Karena berdasarkan data 50 persen positif Covid 19 ada di Kota Surabaya. Sehingga pemetaan Covid 19 di Surabaya bukan zona merah tapi sudah zona hitam, ini harusnya menjadi perhatian yang sungguh-sungguh bagaimana kita mengendalikan virus Corona. Kalau memang intensitas kita, kerja keras kita, gotong royong kita Covid bisa kita turunkan , saya pikir tidak perlu PSBB.” tutur Kusnadi usai mengikuti sidang Paripurna Kamis (18/6/2020).

Baca Juga :  Suara Paslon Nomor Urut 02 Mendominasi di Kab. Lamongan, Sukodadi 80 Persen Siap Menangkan Yes-Dirham

Menurut Kusnadi, efektif atau tidak efektif, PSBB tergantung pada kemauan kita untuk mengendalikan. Tanpa PSBB yang formal tapi substantif PSBB itu juga bisa menurunkan, jadi tanpa terminologi  tapi subtantifnya kita lakukan PSBB artinya kita pakai masker, menjaga sosial distancing, menyediakan tempat cuci tangan yang banyak sehingga mereka bisa menjaga kebersihan secara substantif itu sudah PSBB. Tidak perlu PSBB secara formatif tidak perlu secara terminologis tapi lakukanlah PSBB secara substantif.” terang dia.

“Menurut Kusnadi,  PSBB itu , P nya bukan pelarangan tapi pembatasan jadi biarkanlah mereka beraktifitas tetap protokol kesehatan harus dilakukan. Disinilah peran Pemerintah untuk membimbing dan mendampingi masyarakat agar tetap menjalankan protokol kesehatan sehingga covid 19 bisa diturunkan.

Baca Juga :  Kapolda Beri Wejangan Pada Kapolsek dan Kasat se-Jatim

Kalau PSBB saja bolak-balik PSBB – PSBB tapi kita tidak mendampingi masyarakat tidak memberikan tuntunan pada masyarakat untuk melakukan protokol kesehaatan, pasien Covid 19 akan tetap naik.

Tanpa PSBB pun, tapi secara substantif kita melakukan pendampingan, membimbing, dan menuntun masyarakat untuk melakukan protokol kesehatan covid 19 . Bukan kita menerapkan atau tidak menerapkan yang penting bagaimana kita bisa mengajak masyarakat untuk melaksanakan protokol kesehatan” pungkasnya.(**)

Reporter = Ady Prayitno

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini