Suksesi Nasional, Kediri – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri melaksanakan tahapan sortir lipat surat suara Pemilu 2024 di Gudang Logistik KPU yang berlokasi di Jalan Raya Gampengrejo No.34 Kediri mulai tanggal 5 – 25 Januari – 2024.
Namun, dalam kegiatan tersebut ada oknum melarang awak media meliput dan mengambil gambar.
Ditemui saat mengantarkan anaknya saat berolahraga di kawasan Gedung Olah Raga ( GOR )Joyoboyo Kota Kediri pada Minggu (07/01/2024) pagi.
Ninik Sunarmi selaku ketua KPU Kabupaten Kediri menjelaskan kronologi awalnya jika KPU Kabupaten Kediri akan melaksanakan sortir lipat pada pukul 07.30 WIB pagi di Gudang Logistik di Gampengrejo Kota Kediri.
Ninik menjelaskan, jika mengingat banyaknya pekerja sortir lipat yang akan masuk di gudang KPU akan diarahkan dahulu untuk mengumpulkan foto copy KTP berdasarkan kelompok sampai dengan pukul 08.30 WIB.
Lalu KPU Kabupaten Kediri juga melakukan pembukaan di dalam gudang logistik dengan disampaikan terkait bagaimana proses sortir lipat, larangan membawa HP untuk memotret, lalu juga disampaikan video bagaimana cara melakukan sortir lipat, cara melipat surat suara dan juga kriteria kriteria terkait dengan surat suara yang rusak itu sampai dengan pukul 09.15 Wib.
Seusai kegiatan tersebut, dirinya keluar untuk menemui rekan rekan media yang sudah menunggu.
Kami kemudian menjelaskan jika yang boleh masuk gudang itu disampaikan adalah yang berkepentingan.
“Kalau semuanya masuk secara bersama sama itu kan jelas di dalam masih pada proses menata orang – orang untuk persiapan sortir lipat per kelompok itu.
Menyiapkan surat suara dan seterusnya dan juga di dalam juga ada proses perakitan kotak suara ya.
Jadi tidak hanya 200 orang, tetapi di gudang itu lebih dari 200 orang yang memang harus kita benar benar jaga, siapa saja yang masuk ke dalam gudang, nah harus memakai ID card dan seterusnya”, ucapnya
Dia menjelaskan jika seusai menemui rekan rekan media untuk wawancara terkait proses sortir di dalam gudang KPU hingga pukul 09:40 WIB. Kita juga menawarkan beberapa gambar dokumentasi yang sudah disiapkan kepada sejumlah awak media,” jelasnya.
Ninik menuturkan jika banyaknya jurnalis yang ingin mengambil gambar namun dengan keterbatasan ID Card hingga diambil keputusan untuk memperbolehkan sejumlah wartawan untuk masuk ke gudang logistik untuk mengambil gambar secara bertahap dengan jumlah 5 orang.
“Nah akhirnya kami minta untuk 5 masuk dengan menggunakan ID card yang memang sudah disiapkan, setiap orang yang masuk harus menggunakan id card jelas bahwasanya ini siapa ini siapa, Nah kita juga preventif terkait dengan misalnya yang masuk ke dalam gudang itu siapa siapa yang masuk kita harus jelas di situ”, imbuhnya.
Ninik mengungkapkan jika dalam proses masuk secara bertahap untuk mengambil gambar ke gudang logistik KPU sebanyak 11 media, namun menurutnya mungkin ada beberapa jurnalis yang sudah pulang sehingga menyampaikan statement seperti itu (pelarangan mengambil gambar).
Kami menegaskan bahwa tidak ada menyampaikan bahwa media tidak boleh meliput .
“Jadi ya tidak ada saya menyampaikan media tidak boleh meliput, itu tidak ada, jadi ini ada proses pengaturan pada saat masuk ke dalam gudang kpu yang memang yang masuk ke dalam gudang itu adalah yang berkepentingan”, imbuhnya.
Ninik juga menegaskan melalui press releasenya pada hari yang sama bahwa siapapun stakeholder atau kawan kawan media yang ingin meliput kegiatan sortir lipat di gudang KPU Kabupaten Kediri untuk menghubungi contact person yang sudah dicantumkan untuk nantinya diatur secara bergantian dan diberikan ID CARD.
“Bahkan kami di pers rilis itu, setiap hari kita sampaikan ada 10 foto kegiatan sortir lipat dan itu boleh nanti bisa diunduh oleh siapapun, teman teman media untuk pembuatan berita dan seterusnya”, imbuhnya.
Terakhir Ninik menegaskan jika dirinya tidak ada maksud untuk menghalang halangi kerja sejumlah jurnalis dan kami meminta maaf atas kesalahpahaman tersebut.
“Saya minta maaf atas kesalahpahaman dengan teman – teman media,” pungkasnya. (yen)