Suksesi Nasional, Lamongan – Saat warga tengah fokus akan menjalankan sholat maghrib, mendadak warga Dsn Glagah Pasar, Desa Glagah, Kec Glagah, Kab.Lamongan di bikin panik dan cemas. Pasalnya perangkat (selter) telkomsel terbakar, Rabu (9/9/2020), sekitar pukul 18:00 WIB.
Kepanikan dan rasa cemas warga itu wajar, karena tower tersebut berada ditengah kepadatan rumah warga setempat. Ditambah lagi ketinggian api mencapai ketinggian rumah warga, beruntung api tidak sampai menjalar di pemukiman rumah warga.
Menurut Sutaji, salah satu warga yang rumahnya dekat dan berhadapan dengan tower, jika dirinya dan tetangganya sangat panik dan takut. “Takut dan cemas jika sampai merembet ke rumah warga sekitar sini mas. Apalagi melihat kondisi api sangat tinggi dan besar, ditambah lagi angin yang sangat kencang. Beruntung warga secara spontanitas, gotong royong memadamkan api dengan alat alat kadarnya, dan Alhamdulillah api berhasil dipadamkan, sebelum petugas PMK datang di lokasi, ” kata pria yang juga menjabat Ketua RT setempat.
Sementara Abd Kohar menambahkan, jika salah satu warga kami mencium bau seperti kabel terbakar dan ada asap disertai api.
“Lama kelamaan api membesar setinggi rumah pemukiman warga setempat, kira-kira 5-6 meter. Kemudian tanpa dikomando warga berusaha memadamkan api, dengan air dan beberapa alat tabung pemadam kebakaran dan dibantu dari Polsek dan Koramil Glagah. Beruntung api bisa dipadamkan, untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan kami memanggil peugas kebakaran, meskipun petugas datang, api sudah padam, ” kata Kepala Desa Glagah yang turut memantau di lokasi TKP.
“Informasi dari warga dan petugas yang ada di lokasi, penyebabnya adalah konsleting listrik. Dengan kejadian ini kami berharap pihak pemilik tower untuk sering-sering mengontrol peralatan maupun fisik tower. Hal itu untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, apalagi tower ini berada tepat di tengah pemukiman warga, ” pungkas Kades Glagah berharap.
Di sisi lain, Bambang petugas jaga tower Telkomsel mengatakan jika sebelumnya peralatan (selter) dalam kondisi normal. “Kebakaran diduga akibat adanya konsleting arus listrik. Soal kerugian akibat kebakaran ditafsir sekitar Rp.60 juta, itu menurut yang atasan yang ada di kantor sana, ” katanya pada Suksesi Nasional, singkat.(rul)