‘Terancam Gagal Panen’
Suksesi Nasional, Lamongan – Serangan hama wereng pada tanaman padi di Kab Lamongan, baru baru ini membuat petani gelisah dan mengeluh. Pasalnya musim tanam tahun ini bisa dirasakan di beberapa wilayah Kab Lamongan, diantaranya, Kec Glagah, Karangbinangun, Deket, Turi, dan beberapa wilayah lainnya.
Berdasarkan pantauan Suksesi Nasional, salah satu wilayah terparah serangan wereng adalah Kec.Glagah. Ironisnya serangan hama padi terganas tersebut, menyerang lahan pertanian mendekati masa panen. Akibatnya tanaman roboh, kering dan ompong, bahkan sebagian gagal panen.
Dari data sumber terpercaya, hampir semua lahan disetiap desa di Kec Glagah terkena imbas amukan serangan hama wereng. Saat ini sudah mencapai sekitar 20-30 hektar, dilahan yang musim tanamannya lebih awal.
Adanya serangan tersebut sekitar 1 bulan, saat ini adalah puncak serangan hama. Selain mengalami kerugian cukup besar dirasakan petani, petani yang lain pun merasakan kekhawatiran, pasalnya hama wereng masih terus berlangsung.
Menurut Mulyadi,salah satu pegawai Balai Penyuluhan Pertanian, BPP Glagah mengatakan jika, serangan sudah sejak sebulan yang lalu, saat ini adalah puncaknya dan masih berlangsung.
“Faktor utamanya adalah cuaca dan iklim, selain itu pengamatan dan penggunaan pupuk dan dosis obat-obatan perlu diperhatikan dan harus tepat sasaran.Serangan wereng dirasakan petani pada masa pembuahan, mendekati masa panen. Kecemasan masih dirasakan oleh petani baik padinya masa pembuahan maupun baru masa tanam. Banyak petani yang mengeluh, karena merugi besar, bahkan sampai ada yang gagal panen, ’ katanya.
“Di sini BPP Glagah, setiap hari turun dan melihat langsung perkembangan dan kondisi mengenai hama wereng dilapangan. Kami melakukan sosialisasi, penyuluhan langsung ke petani, bahkan ada saja petani tiap hari sharing sampai malam dikantor BPP Glagah ini, menyampaikan keluhan dan sharing terkait hama wereng, “ jelas pria yang akrab dipanggil Kang Mung itu.
Sementara itu, Sodik mengatakan jika serangan hama wereng sangatlah merugikan sekali. “Dua lahan saya terserang hama wereng dan tidak bisa tertolong lagi. Sudah berbagai obat kami coba, namun hasilnya tetap saja padi saya diserang . Tidak hanya milik saya saja hampir disini banyak lahan yang terserang. Kalau terpaksa disuruh memlih, mending diserang tikus dari pada wereng, kalau dimakan tikus masih banyak sisanya, sedangkan hama wereng lebih banyak kerugianya. Kalau teledor, bisa-bisa disapu bersih alias gagal panen dan hasilnya merosot,” ujar Sodiq.
“Tahun ini petani banyak yang merugi, sebelumnya hasil tambak juga hanya impas, pada musim tanam padi saja tidak hanya impas, namun kerugian cukup besar. Saat tambak tidak dapat keuntungan, padi musim tanam yang saya harapkan, namun diserang wereng. Itupun hasil hutang kanan kiri, tapi keberuntungan belum berpihak pada petani, ya hanya bisa pasrah mas, “ keluh petani, asal Desa Margoanyar, Kec.Glagah.
Terpisah Ir, Rudjito membenarkan adanya hama wereng yang menyerang sebagian wilayah Lamongan. “Memang sebagian wilayah di Lamongan saat ini ada yang panen dan , dan melwati serangan hama wereng sudah lewat. Namun beberapa wilayah di Lamongan ada juga yang terserang wereng, terutama masa vegetatif dan masa premordia itu rawan, apalagi cuacanya seperti ini, serangan hama jenis serangga memungkinkan untuk berkembang biak secara cepat, inilah perlu diwaspadai, “ kata Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Pemkab Lamongan.
“Untuk itu peran petani pengamat yang ada dikelompok tani perlu didorong secara berkala dan intensif melakukan pengamatan di lapangan. Dari hasil pengamatan itulah nantinya akan lahir sebuah rekomendasi tentang pengendalian hama penyakit. Dengan demikian Dengan demikian pengendalian tidak asal-asalan, misalnya memilih jenis pestisida, dosisnya, cara dan waktu aplikasi pestisida yang tepat sasaran, itu yang lebih penting, ” pungkas Ir, Rudjito, pada Suksesi Nasional. (rul)