Protokol Kesehatan Berjalan Dengan Baik
Suksesi Nasional, Blitar – Libur panjang yang dimulai sejak tanggal 28 Oktober kemarin dimanfaatkan oleh sebagian besar masyarakat untuk bepergian ke tempat-tempat wisata, salah satunya wisata keluarga Kampung Coklat yang terletak di Desa Plosorejo Kecamatan Kademangan Kabupatenen Blitar.
Demi mencegah kluster baru muncul di tempat wisata, Jajaran Gugus Tugas Covid-19 Kademangan melakukan pemantauan di tempat wisata yang sejak Juli lalu mulai dibuka kembali.
“Seperti yang disarankan Gugus Tugas Kabupaten, kami Jajaran Gugus Tugas Covid-19 Kademangan tetap memantau lokasi-lokasi wisata. Alhamdulillah, dari pantauan kami bersama dr Putranto sejak pagi tadi dibuka, semuanya patuh prokes. Kita lihat saat ini tidak ada yang tidak memakai masker.
Hanya saat swa foto, pengunjung melepas maskernya sejenak”, terang Camat Kademangan Sutikno saat bersama dr Putranto di lokasi wisata Kampung Coklat, Kamis (29/10/2020) siang.
“Kita bisa temukan tempat cuci tangan di tiap-tiap sudut. Ada juga rumah sehat dan ada dokternya, juga kendaraan siaga. Kampung Coklat bisa dipakai sebagai wisata percontohan bagi tempat wisata lainnya”, terang Sutikno.
Camat Kademangan ini menambahkan, pihaknya mengupayakan lebih kepada bagaimana pemberdayaan pelaku wisata berjalan. Sudah tidak perlu melakukan pengawasan karena sudah terbangun kesadaran.
Kepala Puskesmas Kademangan, dr Putranto juga mengatakan hal yang sama bahwa Kampung Coklat menjadi salah satu tempat wisata yang mentaati protokol kesehatan.
“Kita patut bangga karena Kampung Coklat menjadi salah satu tempat wisata yang mentaati prokes. Sirkulasi udara disini sangat bagus”, ucapnya.
Ia menambahkan, pada saat cuti bersama ini justru pihaknya dan jajaran pegawai Puskesmas tidak cuti, standby di rumah. Ketika ada panggilan darurat, semua harus dikerahkan.
“UGD tetap buka 24 jam. Saat cuti bersama, kita justru siaga. Orang sakit, ibu hamil maupun ibu yang mau melahirkan tetap kita tangani”, tandas dr Putranto.
Sementara itu pemilik wisata keluarga Kampung Coklat, Kholid mengatakan, kondisi seperti ini tidak bisa lepas dari tanggung jawab dirinya sebagai pengusaha. Bagaimana agar kondisinya pulih kembali karena dampak Covid-19 yang sangat luas.
“Pemerintah Kecamatan Kademangan merasa bahwa Kampung Coklat ini tidak lagi hanya menjadi tempat usaha, akan tetapi sudah menganggap Kampung Coklat adalah aset yang harus dijaga, harus tetap jalan.
Bagaimana men setting agar pengunjung merasa aman dan nyaman saat berkunjung ke sini. Kalau dulu sebelum ada pandemi, pengunjung bisa mencapai 12 ribu per hari, sekarang hanya sekitar 5 sampai 6 ribu”, kata Kholid.
Seorang staf wisata tersebut juga mengatakan, sejak dibuka Juli lalu tempat ini menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Pintu masuk dan keluar hanya satu (one way) untuk menghindari pertemuan antara pengunjung yang masuk dan yang hendak keluar.
Ada 20 Tim satgas yang selalu mengingatkan pengunjung untuk tetap pakai masker. Tim disinfektan setiap 2 jam sekali melakukan penyemprotan. (Adv/Kmf/ek)