Bagian Penerimaan Surat Dinas Pendidikan Pupuskan Harapan Anak Ojol
Suksesi Nasional, Surabaya – Sungguh nasib malang yang dialami oleh Ghofur, putrinya yang baru lulus di sekolah tingkat Dasar terancam tidak bisa lagi melanjutkan pendidikan sekolah ke tingkat atas, karena keinginannya terdepak dengan adanya zonasi. Ghofur terpaksa mengubur keinginan putrinya untuk melanjutkan ke sekolah swasta karena faktor biaya.
Dengan penuh harap, sebagai warga Surabaya yang berprofesi sebagai pekerja ojol, ia pun akhirnya memberanikan diri melayangkan surat permohonan ke Dinsos, Bapemas dan Walikota Surabaya, agar putrinya bisa melanjutkan pendidikan ke sekolah negeri.
Semula ia bersykur karena surat dan permohonannya mendapat respon dari Walikota Surabaya, Tri Rismaharini. Namun alangkah terkejutnya Ghofur , pihak Disdik Kota Surabaya malah tidak meresponnya, dengan dalil surat itu tidak sampai ke Disdik.
Dalam keadaan bingung dan kelabakan, di tengah suasana panas dan terik, Ghofur nekat pergi ke Kantor Pemkota Surabaya untuk menanyakan keberadaan surat permohonan yang tidak sampai di meja Disdik.
Petugas Pemkot Surabaya menyebut bahwa surat itu telah terkirim tertanggal 8 Juli 2020 dan yang menerima Henny dan Indah. Merasa mendapat jawaban yang pasti, Ghofur memberanikan diri menanyakan ke bagian penerimaan surat dan berkas di Dinas Pendidikan Surabaya menemui Indah dan Heny.
Ternyata kedua petugas Disdik Surabaya ini tidak merespon, sehingga ketidak pastian jawaban dari bagian surat dan berkas ini membuat Disdik menolak memberikan kepastian masa depan putri Ghofur. Pupuslah harapan Ghofur karena makin terhimpitnya biaya sekolah ke swasta.
Kemanakah Ghofur dan mendapatkan tempat mengadu dan bantuan atas nasib anaknya. Sementara pihak Disdik nampak begitu angkuh berdiri di depan pria yang telah berupaya sekuat tenaga untuk kepentingan putrinya. Ia yang pas pasan menghidupi keluarganya, harus menyerah atas nasib anaknya. (pri/singg)