‘Putra Kyai Warits Pondok pesantren. Annuqayah Guluk-Guluk’
Suksesi Nasional, Sumenep – Kyai Fikri Warits dengan nama lengkap KH Ali Fikri Warits kini jadi perbincangan publik Sumenep. Namanya tiba-tiba menyodok para politisi yang hendak calon di Pilkada Sumenep 2020.
Dalam hiruk pikuk perebutan tiket Parpol pengusung, nama Kyai Fikri nyaris tenggelam, sosoknya tak diperhitungkan. Maklum, Kyai Fikri tak memiliki timses. Beliau hanya mendaftar sebagai Bacawabup di PPP saat Desk Pilkada PPP Sumenep membuka penjarigan Bacabup-Bacawabup.
Setelah mendaftarpun, Kiai Fikri pasif, tak banyak melakukan lobi-lobi maupun gerakan politik. Kecuali gambar banner bersama Donny M Siradj yang ikut daftar di Desk Pilkada PPP Sumenep sebagai Bacabup.
Kyai Fikri Warits mulai tenar setelah PKB, Demokrat dan PPP mengumumkan rekomendasi untuk Pasangan Calon (Paslon) Fattah Jasin-Kyai Fikri Warits dalam Pilkada Sumenep 2020.
Tiga Parpol besar peraih kursi DPRD Sumenep kini telah resmi mengusung Kyai Fikri Warits sebagai bakal calon Wakil Bupati Fattah Jasin.
Siapa sebenarnya Kyai Fikri Warits?
Kiai Fikri merupakan putra alm. KH A. Warits Ilyas dan alm. Nyai Hj. Nuhiyah atau Hj. Nafisah Khalid. Kyai Fikri tercatat sebagai putra kedua dari delapan bersaudara.
Kyai Fikri Warits menjadi Pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah Daerah Lubangsa, Guluk-Guluk setelah ayahandanya KH A. Warits Ilyas, wafat pada 2014.
Kyai Fikri Warits lahir pada 5 September 1973. Kyai Fikri beristri Nyai Hj. Dwi Sukmawati. Dari perkawinannya, dikaruniai tiga putri.
Dalam trah Bani Syarqawi, Kyai Fikri tergolong salah satu cicit KH Syarqawi, pendiri Ponpes Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep.
Hubungan Kyai Fikri dan eks Bupati Sumenep, KH Ramdlan Siradj, tercatat sepupu. Kyai Warits Ilyas, ayah Kyai Fikri bersaudara kandung dengan Ny. Hj. Badi’ah Ilyas, ibu Kyai Ramdlan.
Langkah Politik Kyai Fikri Warits
Langkah politik Kyai Fikri Warits di Pilkada Sumenep 2020 menyerupai KH Ramdlan Siradj saat pencalonan dalam Pilkada Sumenep di tahun 2000 dan 2005.
Dalam Buku Rahasia Politik Kyai Ramdlan, diketahui kronologi pencalonan Kyai Ramdlan saat Pemilihan Bupati Sumenep tahun 2000.
Kyai Ramdlan bercerita dalam buku yang terbit 2008 itu, “Ada banyak Kyai yang terus mendesak saya nyalon Bupati Sumenep. Saya tak mau. Tapi para kyai itu, terus mendesak. Akhirnya, saya minta para Kyai NU untuk istikharah. Atas hasil istikharah itu, saya baru menyatakan bersedia,” terang Kyai Ramdlan dalam buku yang diterbitkan eLSI.
Kiai Fikri dilamar Fattah Jasin sebagai wakil-nya. Ketua DPC PKB Sumenep KH Imam Hasyim yang mengumumkan pertama kali setelah DPP PKB merekomendasi Paslon Fattah Jasin-Kyai Fikri Warits untuk Pilkada Sumenep.
Setelah pengumuman rekom PKB, Kyai Fikri tak banyak tampil ke publik. Kecuali ajakan lewat video untuk mendukung dalam pencalonan dirinya bersama Fattah Jasin di Pilkada Sumenep 2020.
Selain ajakan virtual kepada warga NU dan PPP, Kyai Fikri terlihat minta restu ke sejumlah kyai NU. Salah satunya, KH Thaifur Ali Wafa, Ambunten.
Rutin Mengisi Pengajian
Aktivitas politik Kyai Fikri nyaris tak terlihat. Kecuali menjabat Sekretaris Majelis Syari’ah DPC PPP Sumenep.
Dalam aktivitas keseharian, Kyai Fikri meneruskan kegiatan pengajian rutin yang pernah dibimbing langsung ayahandanya, Kyai Warits Ilyas.
Di antara kegiatan yang dilakukan Kyai Fikri adalah pengajian kitab khusus santri yang sudah menempuh pendidikan tinggi atau kuliah. Termasuk beberapa pengajian rutin yang diadakan forum alumni.
Pengajian rutin forum alumni ini terjadwal tiap minggu yang tersebar di sejumlah Kecamatan di Sumenep dan di Kabupaten Pamekasan.
Di tengah kesibukannya menjadi pengasuh dan mengisi beberapa pengajian rutin, Kyai Fikri juga berkhidmat sebagai Kepala Biro Madaris Annuqayah, Mabinkom PMII Guluk-Guluk dan aktif di Forum Ulama Ka’bah Madura (FKUM).
Kendati aktivitas super padat, Kiai Fikri juga sering menghadiri undangan dari para alumni. Seperti, acara pernikahan dan beberapa acara hajatan yang diadakan masyarakat. (tim)