Suksesi Nasional, LAMONGAN –
Menghadapi musim tanam bulan April – September, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman kembali mendatangi Kabupaten Lamongan untuk memastikan program-program pertanian terealisasi dengan baik.
Program-program tersebut mulai dari distribusi pupuk bersubsidi yang kini sudah mengalami peningkatan dua kali lipat, bantuan bibit padi, harga gabah, hingga program pompanisasi yang dinilai paling efektif untuk pengairan sawah di musim kemarau.
“Lamongan ini sudah kita lihat langsung air melimpah tapi kurang pemanfatnya. Jadi tepat jika dilakukan pompanisasi, kita lihat tadi ini bisa mengairi 16 ribu ha sawah, total yg dilewati 22 ribu ha dan ini bisa meningkatkan produksi padi kita 380 ribu ton bisa di bayangkan ini dampaknya kesejahteraan meningkat, produksi meningkat, pendapatan meningkat, menyerap tenaga kerja,” tutur Mentan Andi di Desa Trepan, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, Jumat (19/4/2024).
Sebelumnya Pemerintah Kabuapten Lamongan melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lamongan telah mengusulkan pompa sebanyak 412 unit yang dapat mengcover kebutuhan air seluas 16.374 ha. Dari usulan tersebut tersapat 6 unit pompa yang telah terpasang dnegan kapasitas 8 inch, 6 inch, dan 3 inch.
“Ada bantuan pompa gratis, benih gratis, pupuk sudah dinaikan dua kali lipat, ini untuk menghadapi el-nino kedepan. Mudah mudahan produksi Jawa Timur bisa naik target kita 2 ton beras kalau ini tercapai bisa menyelesaikan impor 50% dan ini solusi permanen, cepat, dan terus menerus mengatasi kondisi saat ini,” imbuhnya.
Selain itu Menteri Amran, juga mempertegas terkait peredaran pupuk bersubsidi. Kementan RI akan memberikani ancaman tegas bagi calo atau distributor pupuk yang nakal, disetiap daerah-daerah.
“Kepada distributor kalau mempermainkan harga, mempermainkan petani akan dicabut izinnya dan bagi calo akan diproses hukum, ” pesannya tegas.
Mendapat dukungan secara langsung dari Kementrian Pertanian Bupati Lamongan Yuhronur Effendi mengapresiasi sekaligus menyambut baik program pompanisasi yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas padi di Lamongan.
“Terima kasih Pak Menteri dalam hal ini kita terus mendorong komitmen untuk meningkatkan produksi pangan kita di Laaongan, karena kita masih terasa cuaca el nino bagi petani. Kita punya luasan tanam 95.460 ha, sedangkan yang irigasi 61 ribu dan sisanya 34 ribu ini tadah hujan. Program pompanisasi insyallah sekitar 16 ribu ha yang kita proyeksikan untuk kegiatan pompanisasi dan lainnya kita akan memakai sumur bor,” ucap Pak Yes sapaan akrab Bulati Lamongan.
Selain itu, usai melakukan pengecekan program pompanisasi di Babat, Mentan Andi Amran Sulaiman bersama Bupati Lamongan Yuhronur Efendi melaksanakan panen padi varietas IPB 9G (gogo) yang mampu bertahan di lahan kering dan sawah, di Desa Blawirejo, Kecamatan Kedungpring, Kabupaten Lamongan.
Keberhasilan varietas bibit padi IPB 9G yang dikembangkan IPB University melalui pilot project di Lamongan mematik Mentan Andi untuk mengembangkan klaster pertanian moderen yang dimonitoring secara langsung oleh perguruan tinggi.
Klaster tersebut nantinya dari segi kebutuhan bibit, alat (traktor dan combine), maupun pupuk bersubsidi akan disediakan oleh Kementrian Pertanian secara langsung.
Sehingga program tersebut dapat mensejahterakan petani, menarik minat bertani para generasi muda, sekaligus akselerasi kesetaraan pertanian dengan Jepang hingga negara lainnya. (rul)