Sumenep Suksesi Nasional –
Pemerintah kabupaten Sumenep melalui Dinas Pendidikan kabupaten Sumenep melaksanakan Pelatihan Fasilitator INOVASI dalam rangka Gerakan Inovasi literasi baca tulis dan hitung (Gisibalistung) bagi Guru kelas awal, kepala sekolah dan pengawas sekolah perwakilan dari masing-masing kecamatan di kabupaten Sumenep.
Plt Kepala Dinas Pendidikan kabupaten Sumenep, Moh Eksan, ST, MM, mengungkapkan, selama tiga hari mengikuti pelatihan Inovasi para fasilitator kecamatan nantinya diharapkan dapat mengikuti dan menyerap betul materi yang disampaikan fasilitator Inovasi baik dari kabupaten Sumenep maupun dari Jawa Timur yang dihadirkan khusus untuk memberikan ilmunya pada peserta pelatihan Inovasi tersebut.
” Dalam rangka percepatan Gisi Balistung yang sasarannya untuk kelas rendah tujuannya diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas awal.” Ujarnya pada pembukaan Pelatihan Fasilitator INOVASI, Rabu (02/12/2021).
Dikatakan fakta yang ada dari sejumlah temuan di Sumenep banyak siswa kelas awal belum bisa membaca, menulis dan menghitung, sehingga diharapkan dengan inovasi pembelajaran ini akan meningkatkan minat baca bagi siswa khususnya di kelas 1,2dan 3.
Ditambah pula Kasi Kurikulum dan Penilaian Sekolah Dasar (SD) Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, H. Suhardi, M.Si, dalam rangka mewujudkan Gerakan Inovasi baca tulis dan menghitung (Balistung) kepada para guru pengajar di sekolah awal yakni kelas 1, 2 dan 3 di masing-masing sekolah, diawali dengan kegiatan pelatihan fasilitator Inovasi kecamatan untuk selanjutnya menindaklanjuti ke masing-masing sekolah melalui guru kelas awal yang ada di 27 kecamatan di kabupaten Sumenep.
Dijelaskan, Ketua Panitia Pelatihan ini jika kegiatan Pelatihan Fasilitator Inovasi 2021 dengan total anggaran 250 juta melalui APBD kabupaten Sumenep yang dilaksanakan dalam dua tahap. Untuk tahap pertama dilaksanakan dua gelombang yang pertama sudah dilaksanakan tiga sehari sejak hari Senin kemarin dan gelombang kedua sedang berlangsung sejak Kamis kemarin hingga Sabtu besok dengdafdn total peserta 217 orang. Dan untuk tahap kedua nantinya akan digelar pekan depan yang akan ditempatkan di kecamatan Gayam dengan peserta juga menghadirkan dari kecamatan Nonggunong yang juga ada di kepulauan Sepudi tersebut dengan total peserta 94 orang.
” Selain juga akan menghadirkan fasilitator daerah dari kabupaten Sumenep kami juga tetap akan menghadirkan fasilitator daerah Inovasi Jawa Timur meskipun melalui daring.” Jelasnya.
Sementara itu sejumlah guru kelas awal, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah di Kabupaten Sumenep yang mengikuti kegiatan Pelatihan fasilitator INOVASI yang diselenggarakan Dinas Pendidikan kabupaten Sumenep bekerjasama dengan Tim INOVASI Jawa Timur, sangat antusias dengan kegiatan tersebut.
Salah satunya yang disampaikan salah seorang peserta perwakilan guru SDN Romben Guna 1 kecamatan Dungkek, Kalsum, S.Pd SD, jika dengan mengikuti kegiatan Pelatihan Fasilitator Inovasi tersebut banyak menambah wawasan baru. Dan itu disadari jika selama ini dirinya hanya mengajar monoton bahkan cenderung kaku, kali ini merasa memiliki wawasan baru apa yang nantinya dilakukan ketika mengajar disekolahnya.
” Syukur dengan mengikuti pelatihan Inovasi ini nantinya dapat menjadi fasilitator karena sudah miliki bekal bagaimana meningkatkan literasi pada siswa dengan kreatif. Seperti contoh yang kami terima bagaimana mengajar menggunakan picture, buku siksak, buku saku, dan sebagainya.” Ujar Kalsum penuh antusias, saat ditemui disela-sela cofe break, Jum’at 03/12/2021)
Hal senada juga disampaikan Hasan Basri, guru SDN Sukajeruk 2 kecamatan Masalembu yang merupakan kepulauan terjauh di kabupaten Sumenep ini, jika dengan pelatihan Inovasi tersebut dirinya termotivasi untuk melaksanakan Inovasi sebagai wawasan baru bagi dirinya.
” Dari sajian pelatihan Inovasi ini saya termotivasi untuk segera menerapkan di sekolah kami, tentunya dengan hal baru ini anak didik akan senang dan lebih mudah untuk berkembang.” Tandasnya.
Hal itu juga didukung oleh Buang, Kepala SDN Sepanjang 1 kecamatan Sapeken, jika dirinya tidaklah menyesal datang dari kepulauan yang jauh dari dataran dengan tujuan khusus mengembangkan pendidikan. Kepala Sekolah yang juga Ketua K3S Sapeken ini mengaku selama ini masyarakat Sapeken secara geografis lebih dekat dengan Bali dan Lombok, sehingga memerlukan perhatian khusus utamanya terkait dengann akses pendidikan.
” Disamping itu sarana prasarana yang ada seperti akses internet dan komunikasi informasi sejenisnya memiliki keterbatasan, tidak seperti di wilayah daratan. Namun dengan hadirnya inovasi ini akan mengurangi kendala yang ada dengan tetap berinovasi melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah.” Tambahnya.
Terkait dengan kegiatan fasilitator kecamatan sebagai tindakan berikutnya setelah mengikuti pelatihan Inovasi saat ini tentunya harus tetap dilakukan sebagaimana harapan Dinas Pendidikan kabupaten Sumenep agar nantinya bisa menyebarluaskan kepada guru yang lain di wilayahnya. Meskipun kendala geografis yang keberadaan jarak antar sekolah dibatasi oleh pulau-pulau kecil, namun tetap akan menjadi tanggung jawab sebagai fasilitator inovasi kecamatan untuk menyelesaikan tugas mulia tersebut.
Sedangkan salah seorang pengawas sekolah kecamatan Arjasa, Mulyono juga berharap agar Tim fasilitator Inovasi kecamatan yang mendapat pelatihan Inovasi saat ini akan bersama-sama di dalam Tim fasilitator Inovasi kecamatan lainnya untuk melakukan ketuk tular pada guru-guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah lainnya di wilayahnya. Karena itu merupakan bentuk tanggungjawab yang telah diterima untuk dilaksanakan sebaik-baiknya.
” Kami akan lakukan koordinasi ditingkat kecamatan Arjasa untuk ketuk tular hasil pelatihan Inovasi ini pada guru-guru khususnya guru kelas awal sesuai target yang ditetapkan Dinas Pendidikan kabupaten Sumenep agar bulan Januari mendatang sudah dilaksanakan di semua sekolah di kabupaten Sumenep.” Pungkasnya.(slm/Ang)