Suksesi Nasional Tulungagung- Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Inggris SMP Kabupaten Tulungagung mengadakan workshop untuk anggotanya. Dalam kegiatan yang diadakan di Aula Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga kabupaten Tulungagung, kegiatan digelar selama tiga hari, yakni 8 – 10 September 2022 dengan menerapkan program 32 jam.
Ketua MGMP Bahasa Inggris, Zainul Muttaqin mengatakan, ada beberapa pembahasan dalam kegiatan tersebut, yakni analisis capaian belajar, tujuan pembelajaran, alur tujuan pembelajaran dan modul ajar bahasa Inggris dalam Kurikulum Merdeka.
Kegiatan yang diikuti 130 peserta tersebut, digelar secara daring dan luring. Luringnya digelar pada 8 September 2022, dan daringnya digelar pada 9 dan 10 September 2022.
“Yang menjadi Narasumber dalam kegiatan tersebut, yakni Imam Turmudi, Imatul Awaliyah dan Anik Purwani,” tutur Zainul Muttaqin.
Zainul menjelaskan, kegiatan tersebut dalam rangka implementasi Kurikulum Merdeka dalam menganalisis capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan tujuan pembelajaran dalam menyusun modul ajar pada Kurikulum Merdeka. Dengan harapan di tahun 2024 seluruh SMP di Indonesia, khususnya di Kabupaten Tulungagung bisa mampu mengimplementasikannya disetiap penyusunan modul ajar.
“Semoga kedepannya MGMP Bahasa Inggris bisa memberikan lebih banyak pelatihan-pelatihan dan juga workshop untuk kemajuan guru-guru, karena sejatinya tak ada ilmu yang sia-sia,” katanya.
Zainul menambahkan dengan keaktifan MGMP Bahasa Inggris SMP di Kabupaten Tulungagung, diharapkan guru sejatinya juga harus belajar demi memperbaharui pengetauannya yang kekinian.
“Diharapkan mendatang diadakan workshop seperti ini lagi, sehingga peserta workshop nantinya dapat melakukan desiminasi di sekolah masing-masing,” tutupnya
Sesuai informasi yang diperoleh media ini, workshop MGMP yang berlangsung lancar dan sukses itu diikuti secara antusias oleh para peserta. Peserta memiliki semangat untuk mempersiapkan diri dalam menerapkan Kurikulum Merdeka yang baru saja diluncurkan pada awal tahun 2022 ini sebagai bagian dari upaya untuk memperbaiki kualitas pembelajaran yang sempat terganggu akibat pandemi Covid-19.
Sebab, seperti yang disampaikan pemangku kepentingan kurikulum Nasional, penerapan Kurikulum Merdeka memang diharapkan sebagai bagian dari upaya untuk mengatasi krisis pembelajaran akibat pandemi Covid-19 yang menyebabkan hilangnya pembelajaran (learning loss) dan juga peningkatan kesenjangan pembelajaran yang dialami peserta didik.(als/har)