Suksesi Nasional, Sidoarjo – Dukungan terhadap pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo Nomor Urut 3 , Kelana Aprilianto (Mas Kelana) dan Dwi Astutik (Bunda Astutik) terus mengalir. Kali ini dukungan datang dari Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur KH Hasyim Hambali alias Gus Hasyim, dan Putri pendiri NU, Nyai Machfudhoh Wahab Chasbullah.
Gus Hasyim adalah tokoh NU Sidoarjo, sedangkan Nyai Machfudhoh Wahab Chasbullah merupakan putri dari KH.Wahab Chasbullah (Alm) seorang tokoh ulama pendiri NU bersama KH.Hasyim Asyari.
Dalam pertemuan dengan Gus Hasyim, mas Kelana terlihat lebih banyak mendengar untuk meminta nasihat dan arahan dari kiai. Termasuk jika terpilih menjadi Bupati Sidoarjo, dia juga mengaku akan terus meminta doa dan arahan dari para kiai.
Mas Kelana diberi wejangan oleh Gus Hasyim agar memperbanyak berdoa, dan melakukan penyapaan ke masyarakat bawah. Mas Kelana bersyukur bisa sowan ke Gus Hasyim, tokoh NU yang memiliki jemaah pengajian di banyak tempat di Sidoarjo.
“Saya silaturahmi, mendengar arahan kiai, sekaligus meminta doa restu untuk maju di Pilkada Kabupaten Sidoarjo mendatang,” kata Kelana Aprilianto.
Gus Hasyim mengajak semua yang hadir untuk berdoa, termasuk mendoakan Kelana-Dwi Astutik agar bisa menang dalam Pilkada Sidoarjo 2020.
“Kita doakan, dan kita semua berdoa, mudah-mudahan hajat saya, hajat Anda semua, hajat bapak Haji Kelana beserta ibu Dwi Astutik, dunia dan akhiratnya diijabah oleh Allah,” ujar Gus Hasyim memimpin doa Sabtu (17/10/2020).
Sementara itu, Nyai Machfudhoh Wahab Chasbullah juga merupakan perempuan PP Muslimat NU dan salah satu tokoh sepuh yang merestui Dwi Astutik menjadi Cawabup, bersama Cabup Sidoarjo, Kelana Aprilianto.
Dukungan dari putri pendiri NU itu didapat ketika Bunda Astutik melakukan sowan ke Ponpes Bahrul Ulum. Ponpes tersebut merupakan pesantren sepuh dan cukup berpengaruh di Indonesia umumnya dan di Jawa Timur khususnya, dengan figur (almarhum) KH.Wahab Chasbullah.
Nyai Machfudhoh Wahab Chasbullah mengaku mengenal betul sepak terjang dan sosok Dwi Astutik karena sama-sama bergerak aktif sebagai Muslimat NU.
“Saya tahu persis Mbak Dwi itu sosok pekerja keras, punya prinsip, dan selalu berjuang tinggi. Insyallah Mbak Dwi saatnya menjadi pemimpin Sidoarjo. Saatnya Mbak Dwi punya posisi yang positif (yang lebih banyak, red.) bermanfaat untuk masyarakar” ungkap Nyai Machfudhoh Wahab Chasbullah.
Menurut Nyai, Dwi Astutik mampu menjadi pemimpin yang amanah, membawa barokah untuk masyarakat Sidoarjo.
“Saya doakan sebagai sesama muslimat, mudah-mudahan beliau bisa berhasil dan terpilih menjadi pemimpin Sidoarjo,” harap putri pendiri NU tersebut.
Nyai juga menambahkan, Dwi Astutik yang dirinya kenal juga merupakan perempuan yang enerjik, cerdas, berwawasan luas, dan mempunyai misi untuk umat. Menurutnya karakter inilah yang cocok dijadikan pemimpin pada era saat-saat ini.
Dalam pertemuan tersebut, Bunda Astutik juga mengutarakan keinginannya untuk menciptakan “Ponpes Kota. Dia ingin merealisasikan pondok- pondok pesantren yang ada di kota besar, seperti Sidoarjo.
Cawabup nomer urut 3 ini bertekad membuat ponpes di Sidoarjo menjadi lembaga yang lebih berkualitas. Sebab lanjutnya, lembaga pendidikan Islam seperti pondok pesantren di Indonesia, terlebih di Sidoarjo memiliki posisi penting dan strategis.
Selain kunjungannya ke kediaman Nyai Sepuh NU tersebut, Bunda Astutik juga berziarah ke makam Pendiri NU dan Pahlawan Nasional, KH.Abdul Wahab Chasbullah di Komplek Pondok Pesantren Tambak Beras.(**)