Suksesi Nasional, Kediri – Hidup adalah pilihan, dan pasti punya risiko apalagi bagi kaum hawa risiko itu adalah menyeimbangkan antara peran sebagai pejabat publik dan sebagai seorang ibu,yang harus pandai membagi waktu, meski penuh dengan kesibukan
Bila ada instansi yang harus siap bekerja dalam tujuh hari dalam seminggu dan 24 jam dalam sehari, salah satunya Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Kediri.
Lembaga plat merah ini mengurusi semua hal yang terkait dengan pembangunan di Kota Kediri,tentu saja juga menyeimbangkan kepentingan masyarakat dengan program pembangunan yang sedang berjalan.
Orang nomor satu di DPUPR Kota Kediri ini adalah seorang perempuan yaitu Endang Kartika Sari ST. MM, ibu rumah tangga dan pejuang tangguh di komunitasnya sebagai perempuan.
Tentu, sulit bagi seorang Perempuan yang punya jam kerja tak kenal waktu untuk membagi perhatian untuk keluarga. Namun, dalam waktu yang sempit dia masih berusaha untuk mencurahkan perhatian pada anak-anak,setidaknya secara kualitas.
Endang Kartika Sari juga merupakan jebolan dari Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang itu sejak masih aktif di Cadangan Nasional Resimen Mahasiswa Yon 825, sudah bisa dilihat disiplin dan semangatnya yang tinggi.
Endang menceritakan, Anak saya kuliah di Jerman, sementara setiap hari saya harus bisa mendampingi suami yang selalu setia mengharapkan saya ada di samping beliaunya.
Banyaknya waktu di tempat kerja sayapun harus bisa menerapkan sikap sebagai seorang istri di rumah,sehingga hubungan emosionalnya lebih dekat dan bisa lebih serasi,terangnya.
Lalu, bagaimana dengan peringatan Hari Ibu yang jatuh hari ini? Menurutnya, peringatan Hari Ibu bukan sebatas seremonial namum harus ada value Yaitu bagaimana posisi seorang ibu dalam keluarga.
“Untuk menunjukkan kasih sayang ke ibu tak harus menunggu datangnya Hari Ibu,hal ini bisa kita lakukan dengan mewujudkan apa yang membuat ibu bahagia,” urainya.
Pilihannya bergerak di posisinya saat ini juga berdampak pada kesehariannya yang secara otomatis sebagai pelayan masyarakat dan tanggung jawab yang diembanya, sebagai contoh ketika saat banjir datang tanpa diduga dan sewaktu-waktu harus selalu siaga.
Memang, tugas sebagai ASN membuatnya pulang sore dan terkadang malam. Begitupun dengan sang suami yang seorang wira swasta. Namun, ketika anaknya pulang dari luar negeri, dia selalu menyempatkan waktu menemaninya.
“Sesempat apapun, komunikasi dengan anak tetap saya lakukan, sebab saya ingin menjadi sosok ibu baginya,Namanya sama anak, kalau di rumah ya harus jadi sosok ibu sepenuhnya,” ucapnya.
Endang Kartika Sari bukan satu-satunya pejabat publik perempuan,Kepala Kejaksaan Negeri Kota Kediri Novika Muzairah Rauf yang kini memimpin korps Adhyaksa Kota Kediri, wanita kelahiran Surabaya ini merupakan sosok tangguh dan juga murah senyum.
Baginya,karir di Kota Kediri merupakan jalan panjang yang penuh perjuangan dan itu membuatnya bangga, apalagi selama ini beliau juga harus membagi peran sebagai penegak hukum dan juga seorang ibu bagi anak dan istri bagi suami tercintanya,dia harus pandai membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga.(fan)