Suksesi Nasional, Sumenep – Adanya tempat wisata mangrove di kepulauan Sapeken kabupaten Sumenep membutuhkan peran serta seluruh komponen masyarakat khususnya yang ada disekitar lokasi wisata bahari tersebut. Sebab, sejatinya pemerintah tidak akan bisa berbuat banyak tanpa peran masyarakat, khususnya berkaitan dengan keindahan, kebersihan dan kenyamanan tempat wisata tersebut.
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumenep, Ernawan Utomo mengungkapkan wisata mangrove yang ada di kepulauan Sapeken dalam pengelolaannya tentu sangat membutuhkan masyarakat, utamanya berkaitan dengan kebersihan lokasi wisata mangrove dari sampah yang sempat menjadi sorotan masyarakat.
“Untuk melestarikan wisata mangrove agar tetap indah dan bersih dari sampah tentunya butuh peran serta masyarakat. Karena tanpa peran serta masyarakat pemerintah tidak bisa berbuat apa banyak,” ungkap Ernawan, Senin (21 September).
Menurutnya, pemerintah kabupaten Sumenep dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kabupaten Sumenep belum memiliki akses pelayanan hingga kepulauan termasuk kecamatan Sapeken.
Sehingga, terkait persoalan sampah di wisata mangrov yang dikabarkan masih berserakan tentunya membutuhkan peran serta masyarakat khususnya yang memiliki kewenangan mengelola wisata mangrove tersebut.
“Sedangkan untuk pemamfaatan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) P3R yang saat ini dalam proses pembangunan disana nantinya diharapkan bisa dimamfaatkan secara maksimal,” tandasnya.
Ditambahkan, dengan adanya tempat pembuangan sampah tentunya diharapkan bisa menyelesaikan peusoalan sampah di kecamatan Sapeken. Dan yang dilakukan pemerintah kabupaten Sumenep tentunya tetap berupaya akan memperhatikan kepulauan Sapeken apalagi memiliki potensi dengan adanya wisata mangrove tersebut. (ren/ang)