Suksesi Nasional, Kediri – Pelaksanaan upacara Manusuk Sima sebagai penanda HUT Kota Kediri ke-1144 digelar berbeda. Jika tahun lalu digelar di Taman Tirtoyoso, tahun ini prosesi upacara Manusuk Sima digelar di Halaman Balai Kota Kediri, Kamis (27/07/2023).
Meski tempatnya berbeda, prosesi tempat berjalan sakral. Prosesi Upacara Manusuk Sima ini diawali dengan mengarak prasasti Kwak.
Di prasasti inilah, tercantum catatan tentang salah satu satu dusun, yang sekarang menjadi bagian dari kota Kediri, yakni Dusun Kuwak, Desa Ngadirejo.
Dalam prasasti itu disebutkan pada tanggal 27 Juli 879 Masehi, Rakai Kayuwangi menetapkan Kuwak sebagai tanah sima atau daerah perdikan (bebas pajak). Penetapan tersebut rupanya memiliki dampak besar pada perkembangan wilayah tersebut. Peristiwa itulah yang kini diperingati sebagai HUT Kota Kediri setiap tahunnya.
Seusai Prasasti Kwak diarak, prosesi dilanjutkan dengan persembahan Tarian Budoyo Manusuk Sima karya dari Sanggar Budaya Nusantara, yang merupakan tari penyambutan para tamu undangan.
Setelah tarian penyambutan tamu selesai, Prasasti Kwak ini diserahkan kepada Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar. “Hari ini kita merayakan Upacara Manusuk Sima. Tepat di tanggal 27 Juli 2023, Kota Kediri berumur 1144 berdasarkan Prasasti Kwak,” ungkapnya.
Selain prosesi Manusuk Sima, juga dilakukan pelepasan Burung Perkutut sebanyak 1144 ekor, sebagai ungkapan kebahagiaan. Burung Perkutut yang dipilih karena burung ini salah satu burung endemik khas Jawa Timur.
Dulu Burung Perkutut banyak diburu dan ditembak. Sekarang ini sudah mulai susah menemui Burung Perkutut.
“Pesannya untuk semua warga, agar Burung Perkutut ini tidak ditangkap tapi silahkan diberi makan, silahkan dilepaskan supaya kita bisa menikmati alam seperti sedia kala,” tutur Wali Kota Kediri.
Pesan untuk menjaga alam memang ditekankan dalam momen HUT Kota Kediri kali ini. Kota Kediri menjadi kota yang baik, bersih, dan subur. Maka dari itu semua pihak harus menjaga alam Kota Kediri.
Salah satu caranya dengan mengurangi penggunaan sampah plastik sekali pakai.
“Mudah-mudahan ini kita bisa menjaga sustainable, dan kita bisa zero waste ke depannya.
Karena kita punya tanggung jawab yaitu lingkungan,” tambah Wali Kota Kediri.(disbudparpora kota kediri /sid)