Suksesi Nasional -Tulungagung – Sebanyak 1.505 peserta Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kabupaten Tulungagung formasi 2019 mengikuti Seleksi Kompetensi Bidang (SKB). Tes SKB dilaksanakan di Crown Victoria Hotel selama tiga hari, mulai hari Senin 28 hingga Rabu 30 September 2020.
Kepala Badan Kepegawaian Kabupaten Tulungagung, Arief Buediono mengatakan, pelaksanaan SKB disesuaikan dengan protokol pencegahan COVID-19.
Peserta yang datang harus mengikuti protokol kesehatan dengan memakai face shield dan masker. Sebelum memasuki registrasi, para peserta diminta untuk mencuci tangan dengan sabun di tempat yang telah disediakan.
Saat memasuki ruangan, petugas juga harus membersihkan tangan dengan hand sanitizer dan cek suhu.
“Pelaksanaan SKB berjalan lancar, sesui prosedur dan ketentuan yang berlaku. Nanti kalau suhu di atas 37,3°C peserta diminta untuk beristirahat diruangan yang berbeda. Tetap jaga jarak juga, per sesi dibatasi sekitar 179 peserta saja. Dalam sehari ada tiga sesi,”kata Arif Boediono, Selasa (29/09/2020) pagi.
Ia memastikan seluruh peserta yang mengikuti SKB dalam keadaan sehat. Pihaknya telah melakukan pendataan bagi peserta yang positif COVID-19 atau yang sedang menjalani karantina.
Namun selama pelaksaan tes SKB tidak ada peserta yang melaporkan positif COVID-19 atau sedang menjalani karantina.
“Tidak ada laporan, kalau ada yang positif COVID-19. Kemarin ada yang sempat reaktif, tetapi setelah dites swab, hasilnya negatif,” ujarnya.
Sementara itu diruang terpisah, Kepala Bidang Pengadaan Informasi dan Profesi ASN Pongky Kurniawan menjelaskan,
peserta dimulai dari ruang ujian, tempat verifikasi administrasi, ruang registrasi, penitipan barang, hingga ruang untuk pemeriksaan surat keterangan bebas Covid-19.
“Seluruh area sudah sesuai dengan protokol dan standart pencegahan Covid-19, saya harap semua patuh dengan aturan tersebut,” ujarnya.
Pongky menjelaskan, pelaksanaan SKB kali ini dibagi menjadi tiga sesi. Dalam setiap sesi berisi sekitar 170 peserta.
“Kenapa dibagi tiga sesi, karena untuk menjaga jarak atau penerapan physical distancing-nya tetap dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan,” ungkapnya.
Menurutnya, proses ujian berjalan dengan lancar, bahkan seluruh peserta melaksanakan sesuai dengan peraturan yang telah ditentukan oleh panselda. Seperti mengenakan masker medis, face shield, dan sarung tangan selama di area ujian dan selama ujian berlangsung.
“Termasuk mengurangi kontak fisik antar peserta, dan peserta kepada panitia. Ini untuk menghindari terjadinya klaster baru penularan Covid-19,” paparnya.
Disinggung mengenai kekurangan PNS dalam lingkup Pemkab Tulungagung, Pongky tidak menampik akan hal tersebut. Menurutnya, jika melihat kebutuhan PNS tentu pada sektor pendidikan yang masih mendominasi.
Namun, sesuai dengan pagu yang telah ditetapkan oleh Badan Kepegawaian Nasional (BKN), formasi untuk Tulungagung hanya 601 kursi.
“Tentunya masih kurang banyak sebenarnya, tapi pagu yang diberikan hanya 601, ya itu kami maksimalkan nanti,”ungkapnya.
Dia berharap, ribuan peserta yang mengikuti SKB dapat mengerjakan soal dan mengikuti setiap proses ujian dengan baik sesuai dengan kemampuan masing-masing.
“Nantinya bagi peserta yang dinyatakan lolos, tentu sebuah amanah baru sebagai abdi negara harus dilaksanakan sebaik mungkin.
Siapa saja yang nantinya terpilih dan lolos adalah putra-putri terbaik daerah dan merupakan SDM baru yang berpotensi untuk mengisi jajaran Pemerintahan di Kabupaten Tulungagung,” pungkasnya. (Al/har)