Suksesi Nasional, Surabaya – Heboh pandemi virus Corona yang telah melanda dunia hingga kini tak kunjung mereda di sebagian wilayah Indonesia, termasuk di Jawa Timur, khususnya Surabaya. Demikian halnya di kawasan pelabuhan, khususnya Tanjung Perak yang disinyalir rentan terhadap penyebaran Covid-19 yang telah menjadi pandemi global.
Guna mengantisipasi penyebaran wabah virus berbahaya tersebut, Kantor Kesyahbandaran Utama (KSU) Tanjung Perak Surabaya melakukan tes kesehatan untuk para pegawai. Dalam kegiatan pemeriksaan medis kali ini, KSU Tanjung Perak menyodorkan tes kesehatan mirip rapid test Covid-19.
“Maaf ini bukan (rapid test, red), tapi cerologi,” cetus Humas KSU Tanjung Perak, M. Thoyib dikonfirmasi, Rabu (26/8/2020).
Pemeriksaan kesehatan ini menurut Toyib dilakukan dengan metode Cerologi/Serologi, diberlakukan wajib kepada sedikitnya 215 pegawai, termasuk karyawan honorer, sekuriti, cleaning service hingga office boy (CS/OB). Tes kesehatan yang diakui biayanya lebih murah daripada rapid test yang saat ini umum digunakan dalam pemeriksaan Covid-19 itu akan berakhir pada, Kamis (27/8/2020).
“Ya, dua hari, mulai hari ini. Hasil tes ini bisa diketahui antara sehari atau dua hari setelah diambil sampel darahnya. Pengambilan sampel darah ini melalui pembuluh Vena,” kata Thoyib.
Lebih rinci dijelaskan, sebenarnya, upaya KSU Tanjung Perak memutus mata rantai Covid-19, tidak hanya sekali ini atau saat tes kesehatan Serologi. Melainkan, telah dua kali menggelar rapid test untuk mendeteksi kemungkinan aparatur sipil negara (ASN) di regulator keamanan dan keselamatan pelayaran di Tanjung Perak yang terindikasi reaktif Covid-19.
“Pertama ikut dgn pelindo III dan kedua Ksu Tg. Perak sendiri dgn durasi 2 minggu, kali mencoba dengan metode Cerologi bekerjasama dgn salah satu laboratorium,” tulis Thoyib di pesan pendek WhatsApp (WA).
Dikonfirmasi masalah pembiayaan pemeriksaan kesehatan tersebut, Thoyib tak mengelak, menggunakan anggaran kesehatan di internal KSU Tanjung Perak. Ini dilakukan untuk lebih memaksimalkan anggaran sesuai penggunaan semestinya. “Bukan dari pusat (anggaran, red) ini,” tandasnya.
Seperti diketahui, pembuluh balik atau Vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju jantung. Darahnya banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya terletak dekat permukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan.
Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis. Jika diraba, denyut jantungnya tidak terasa. Wikipedia menulis, pembuluh Vena mempunyai katup sepanjang pembuluhnya. Katup ini berfungsi agar darah tetap mengalir satu arah.
Dengan adanya katup tersebut, aliran darah tetap mengalir menuju jantung, walaupun melawan grativitasi bumi. Jika Vena terluka, darah tidak memancar tetapi merembes.
Menyoal kemampuan tes Serologi dengan deteksi kasus Covid-19, memang yang paling utama dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Tes Cepat Molekuler (TCM) yang dijadikan standar utama dalam penentuan diagnosa kasus Covid-19 di Indonesia.
Namun, tes Serologi merupakan pemeriksaan untuk mengetahui antibodi dalam darah. Tes Serologi juga bisa digunakan untuk deteksi awal terhadap indikasi infeksi virus corona (Covid-19).
Tes ini dapat melibatkan sejumlah teknik laboratorium. Dalam lamannya, Tirto.id menulis, berbagai jenis tes serologi digunakan untuk mendiagnosis sejumlah penyakit, meski ada beragam jenisnya, tes Serologis memiliki satu kesamaan.
Semua fokus pada protein yang dibuat oleh sistem kekebalan tubuh yang membantu menjaga kesehatan tubuh dengan menghancurkan penjajah asing yang dapat membuat seseorang sakit.
Proses untuk melakukan tes adalah sama, terlepas dari teknik apa yang digunakan laboratorium selama pengujian Serologi. Healthline yang dikutip Tirto juga melaporkan antigen adalah zat yang memicu respons sistem kekebalan tubuh.
Antigen biasanya terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Antigen bisa memasuki tubuh manusia lewat mulut, kulit yang rusak, atau saluran hidung. Antigen yang biasanya memengaruhi orang meliputi bakteri, jamur, virus, dan parasit. (dung/sa)