Suksesi Nasional, Sumenep – Pusat Penelitian dan Pengembangan Desa (Puslitbangdes) melakukan pelatihan pentingnya pengelolaan data dan pendataan dalam menunjang desa maju dan mandiri. “Untuk mempercepat kualitas pembangunan di desa, data merupakan unsur utama,” demikian disampaikan Dr Musaheri MPd, ketua Puslitbangdes saat memberikan pelatihan di Balai Desa Kacongan, Kecamatan Kota Sumenep.
Menurut mantan Ketua STKIP PGRI Sumenep ini, selama ini masih dijumpai banyak kurang tertatanya data, semerawut data bahkan kekosongan data pada pemerintahan desa. Menurut dia, hal tersebut disebabkan belum adanya kesadaran dalam memahami pentingnya data.
“Pemerintahan desa belum mengetahui banyak bagaimana menyusun instrumen data. Kalau datanya kosong, bagaimana perencanaan pembangunan mau berkualitas,” tandasnya di hadapan perangkat Pemerintahan Desa Kacongan.
Padahal lanjut Musaheri, manfaat data akan memudahkan pemerintahan desa menyusun dan menertibkan administrasi pemerintahan desa, BPD, dan menyusun profil desa, menghitung indeks desa membangun (IDM) dan lain sebagainya.
“Kalau validasi data dan pendataan sudah digali, maka penyusunan dokumen perencanaan pembangunan dan kualitas perencanaan pembangunan desa akan lebih terjamin,” papar alumni Unej ini.
Ditambahkan dia, kepala desa dan perangkat desa seringkali memiliki keterbatasan untuk memahami dan mengupdate kondisi desanya. “Untuk itu kami dari Puslitbangdes akan terus menerus melakukan pembinaan, pendampingan, dan melakukan monitoring agar pembangunan di desa dapat berjalan baik sesuai undang-undang No. 6 tahun 2014 tentang desa,” katanya.
Ditemui terpisah, Pembina Puslitbangdes, Drs Sahlan Effendi MSi mengatakan bahwa pelatihan yang dilakukan Puslitbangdes bersama Pemerintahan Desa Kacongan tak berhenti pada pentingnya data dan pendataan dalam menunjang desa maju dan mandiri.
Sebelumnya, pihaknya sudah dilakukan pelatihan terkait bagaimana membangun ekosistem desa maju dan mandiri. “Insyaallah ada delapan pelatihan. Pekan depan materi pelatihan mengenai pedoman penyelenggaraan pemerintahn desa,” ujar mantan Kadishub Pemkab Pamekasan.
Ke depan, lanjut dosen Unija ini ketika datang ke balai desa sudah tidak ada lagi menemui ada data desa yang statis. ”Nah, data desa kan merupakan urat nadi pembangunan desa. Karena data sebagai pijakan dasar pengambilan keputusan dan problem solving pembangunan desa,” tandasnya. (sul/ang)