‘Jika Menang di Pilwali Blitar 2020”
Suksesi Nasional, Blitar – Pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Blitar yang diusung PDIP, Santoso-Tjutujuk (Satrio) bakal kucurkan 50 juta per RT per tahun jika pasangan tersebut menang dikontestasi Pilkada serentak 2020.
Hal itu disampaikan Tjutjuk Sunario di acara peresmian Posko Pemenangan di Lingkungan Balapan Sukorejo Kota Blitar, Sabtu (16/8/2020) malam.
“Jadi ini memang salah satu visi misi kita nanti yaitu kita akan anggarkan dana 50 juta per RT per tahun. APBD kita 1 triliun, PAD sekitar 180 milyar, Insha Allah sangat cukup. Ada 651 RT jika dikalikan 50 juta hanya 32,5 milyar, ujarnya.
“Anggaran 50 juta ini akan digunakan sesuai dengan kearifan lokal masing-masing RT, untuk meningkatkan UMKM di tingkat RT, untuk meningkatkan olahraga, karang taruna dan lain-lain. Sehingga dengan APBD untuk rakyat ini, RT akan tersentuh. Namun tentunya harus diawasi, harus ada pendampingan, tidak gelondongan begitu saja,” lanjut Tjutjuk.
Hal itu juga ditegaskan Santoso, bahwa apa yang dikatakan pasangannya tersebut memang benar demikian.
“Apa yang disampaikan pak Tjutjuk tadi adalah salah satu visi misi kita jika nantinya kita terpilih menjadi Walikota dan Wakil Walikota untuk periode mendatang. Pemerintah akan mensupport tiap-tiap RT, sesuai dengan program-progam yang diajukan. Karena mereka lebih tahu kondisi yang ada di masing-masing wilayahnya,” terang Santoso.
Di kesempatan tersebut, Santoso juga berpesan kepada warga di lingkungan Balapan untuk tidak mudah terprovokasi dan termakan isu-isu hoax tentang dirinya. Bahwa baru-baru ini dirinya diisukan menggelapkan uang ratusan juta rupiah terkait perubahan status Akademi Putra Sang Fajar menjadi Universitas.
“Itu hoax, itu fitnah dari seseorang yang sedang kebingungan mencari cara untuk menjatuhkan saya terkait pencalonan saya di Pilkada 2020 ini,” terang Santoso.
Lanjut Santoso, belakangan ini ada pendataan KTP oleh tim-tim siluman yang bergerak, menjanjikan imbalan uang sebesar 150 ribu per pemilih untuk memilih pasangan selain dirinya, bahwa itu hanyalah omong kosong belaka.
“Itu hanya iming-iming, itu hoax. Gek duwit e sopo kuwi (uang siapa itu-red). Selain melanggar aturan, money politics atau politik uang itu adalah pembodohan. Jangan pertaruhkan 5 tahun pemerintahan Kota Blitar yang akan datang ini hanya dengan 150 bahkan 200 ribu. Jangan dijual murah suaranya. Saatnya kita Merdeka dari tekanan, merdeka memilih pemimpin, bebas memilih sesuai hati nurani,” tegas Santoso.
Terakhir, terkait slogan APBD Pro Rakyat, dirinya menilai bahwa slogan ini dinilai kurang tepat dan akan diganti dengan slogan “APBD untuk rakyat”.
“Alasannya, kata Pro berarti hanya untuk yang sejalan atau yang se ide saja. Namun kalau “APBD Untuk Rakyat” berarti semua tercover, semua termasuk didalamnya”, beber Santoso.
Kehadiran Santoso-Tjujuk di peresmian Posko Pemenangan di lingkungan Balapan Sukorejo Kota Blitar ini disambut meriah para pendukung dan relawan. Rasa senang tersebut terlihat di wajah para pendukung dan relawan saat foto bersama Santoso-Tjujuk. Posko relawan di lingkungan Balapan Sukorejo adalah posko ke 57 dari target 100 posko Satrio Keren yang akan didirikan di seluruh wilayah Kota Blitar. Santoso-Tjujuk secara intens hadir di tiap peresmian Posko Pemenangan. Chemistry di antara keduanya pun kian kuat sebagai pasangan yang serasi. (ek)